Pages

Profil

CATATAN: Saya sedang dalam proses memindahkan blog Terus Belajar: Bahasa Inggris dari Wordpress.com ke Blogspot.com ini.


Masih sangat jelas di ingatan, saya rajin belajar bahasa Inggris waktu SMA karena berkeinginan kuliah di Amerika Serikat. Saya beli beberapa buku TOEFL dan mempelajarinya siang malam. Saya rekam vocabularies di kaset (Ipod baru muncul 20 tahun kemudian) dan mendengarkannya sambil tidur. Penuh semangat.

Hasilnya? Saya mendapat score TOEFL 610. Saya sangat senang dan bangga, bahkan kepala saya membesar. “Ah, sekarang saya sudah jago bahasa Inggris,” begitu pikir saya. “Buktinya, gua bisa dapet 610 di TOEFL tanpa harus kursus. Bahasa Inggris keciiiiil.”

Kepala besar ini berlanjut sampai saya mendarat di Virginia beberapa hari sebelum kuliah dimulai. Hari pertama merasakan kehidupan negeri Paman Sam, saya ke MacDonald. (Saat itu MacDonald belum buka di Indonesia.) Setelah saya selesai memesan, penjaga MacDonald bertanya:

“For here or to go?”

Hah? Apa maksudnya? Saya cuma bisa mesem-mesem sambil berusaha mengartikan maksudnya. Seumur-umur belajar bahasa Inggris, saya tidak tahu arti kata-kata ini.

“For here or to go?” ulang si penjaga MacDonald dengan tersenyum.
Wah, saya harus jawab apa ya. Cepat, cepat, peras otak. Setelah sepuluh detik berlalu–terasa seperti 10 menit–saya menebak, “Mungkin maksudnya untuk makan sini atau untuk dibawa pergi.”

“For here,” saya jawab dengan pura-pura pede. Untung saja tebakan saya benar. “For here” artinya untuk makan di sini, sedang “To go” artinya untuk dibawa pulang. Kok tidak ada buku yang mengajarkan ini ya, pikir saya dalam hati, padahal saya sudah amat sangat rajin belajar bahasa Inggris.

Permasalahan tidak selesai di situ. Pada pertemuan pertama kelas English Composition I, pak Dosen memberi tugas setiap murid untuk menulis satu halaman memperkenalkan diri masing-masing.

Menulis? Dalam bahasa Inggris? Wah, selama ini bahasa Inggris yang saya pelajari hanyalah grammar dan vocabularies. Kalaupun menulis, paling-paling cuma menulis satu-dua kalimat. Tapi seharusnya tidak sulit lah, pikir saya.

Satu hari setelah tugas dikumpulkan, pak Dosen memanggil saya untuk menemui beliau di kantornya.

“Iyan, bahasa Inggris kamu sangatlah buruk,” beliau berkata. “Kamu belum patut mengambil kelas English Compostion I.”

Bagai disambar geledek, saya hanya berdiri membisu. Hangus. Lebam. Saya, yang TOEFL nya 610, yang merasa bahasa Inggrisnya udah jago, dibilang belum patut duduk di kelas English Composition.

Sejak itu saya sadar bahwa belajar bahasa tidak ada habisnya, tidak ada selesainya. Apa yang kita pelajari di buku harus kita barengi dengan praktek lapangan. Dalam kehidupan sehari-hari di negara berbahasa Inggris, banyak kita jumpai kata dan kalimat yang tidak pernah diajarkan di buku atau di kelas.

Juga sejak itu saya sadar apa yang sudah saya ketahui hanyalah secuil. Saya tidak boleh sombong dan besar kepala. Saya harus terus belajar. Dan sekarang ini, 20 tahun lebih sejak pengalaman buruk tersebut, saya masih terus belajar bahasa Inggris.

Saya mengundang kamu-kamu untuk meninggalkan komentar dan pertanyaan. Saya berusaha menjawab komentar dan pertanyaan kamu sesegera mungkin.

5 comments:

  1. Dear Pak Iyan, ternyata ada blog satu lagi dari Anda. Menarik nih..
    kalau boleh tau, dulu di US mengambil jurusan apa? Dan kalau boleh share motivasi Anda untuk sekolah di US karena apa pak..
    Saya kagum dengan Anda meskipun sudah kawakan namun tetap humble memakai frase 'terus belajar'.. Very inspiring..
    Saya menemukan blog ini dari blog Anda satunya: terusbelajarsaham.
    Cheers.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Saintbf,

      Ah, ketahuan deh. Hehehe.

      Di US, saya belajar di fakultas tehnik kimia.

      Mengapa waktu itu memilih sekolah di US?

      Nah, saya sendiri tidak tahu asal-muasal mengapa. Tapi seingat saya, sejak SMP saya bermimpi kuliah di universitas TOP (MIT, Stanford, dll) di Amerika. Tapi karena faktanya gak bisa masuk universitas top, asalkan kuliah di universitas di amrik sudah lumayan lah.

      Humble?

      Wah, orang-orang yang kenal saya tahu pasti bahwa saya tidak humble, tidak rendah hati. Tapi mereka mengakui 1 hal: si Iyan sih rada-rada belagu, tapi setidak-tidaknya dia tahu diri.

      Artinya?

      Artinya saya sadar bahwa kemampuan saya dalam beberapa hal mungkin saja di atas rata-rata, tapi "di atas rata-rata" tidak berarti sudah pakar, sudah tidak perlu belajar lagi.

      Lagipula, tidak mungkin seseorang bisa jago dalam semua hal. Artinya, masih banyak hal lain yang perlu terus saya pelajari.

      Itulah sebabnya saya memakai frase "Terus Belajar" untuk judul blog.

      Delete
  2. Halo pak Iyan,
    Saya ingin menanyakan apa perbedaan arti kata corporation dan company? Lalu bagaimana perbedaan penerapannya dalam konteks kalimat?
    Terimakasih
    :-)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo juga Erwin Sanz,

      Pertanyaan anda sangat bagus. Saya BELUM PERNAH memikirkan perbedaan arti kata CORPORATION dan COMPANY.

      Jadi, saat ini saya belum bisa menjawab. Tapi saya akan coba mencari tahu.

      Delete